Dalam romantika kehidupan,terkadang seorang wanita muslimah harus di hadapkan dengan persoalan bagaimana ia dapat berhubungan dengan oang yang tidak disukai misalnya dia harus tinggal satu rumah dengan wanita yang tidak disukai nya,atau pun ia harus satu sekolah bahkan satu kelas dengan orang yang tidak disukainya.Hal tersebut merupakan kenyataan yang sring terjadi di kalangan remaja seperti kita sekarang. Jiwa ini bagaikan tntara yang dikerahkan,apabila antara mereka saling mengenal maka mereka akan saing menyatu,dan sebaliknya apabila kita saling mengenal,maka yang terjadi adalah berjauhan.Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, jadi kenalilah orang yang disekitar kita,agar diantara kita dan dia terjalin suatu ikatan yaitu ikatan ^silahturahmi^.Seperti yang diterangkan dalam hadis ^rasulullah saw^ yang telah disepakati kesahihannya.Lantas bagaimana mungkin wanita muslimah yang berada di bawah bimbingan islam dan mendapatkan petunjuk akan mengalami semacam itu???
Apakah ia bertindak, berikap, dan bereaksi yang negative???Ataukah dia hidup penuh kelembutan, kasih sayang, berlaku adil terhadap orang lain,bahkan sampai kepada orang yang tidak I sukainya sekalipun???
Jawabannya adalah bahwa wanita muslimah yang mendapat pancaran petunjuk agamanya,dan yang jiwanya mendapat percikan toleransinya akan senantiasa berlaku adil,lemah lembut dan mura senyum,tidak menampakan kebencian kepada orang yang di bencinya, tetapi dia akan menyebunyikan dan tidak memperlihatkan rasa bencinya terhaap wanita lain itu,dimana dia akan menampakkan wajah ceria, berlemah lembut dan bertutur kata yang menyenagkan.Inilah sifat yang terdapat di diri rasululah dan para sahabatnya. Sebagaimana yyang telah di sampaikan oleh Abu Darda ‘Radhiyallahu’anhu : “sesungguhnya kami tersenyum dihadapan setiap kaum meskipun hati kami melaknat mereka.”(HR.Bukhari). Dan Rasulullah saw pernah berkata pada istrinya aisyah : “sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah adalah orang yang di jauhi oleh orang lain karena takut akan kejahatannya.”
Yang demikian itu karena lemah lembut dan kasih sayang kepada orang lain , merupakan salah satu sifat orang –orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Berbicara pelan dan lembut serta tidak judes kepada orang merupakan salah satu kerukunan, kecintaan dan kedekatan hubungan yang memang diperintahkan islam.
Dengan demikin wanita muslimah yang telah dipoles oleh islam tidak akan terpengaruh oleh perasaan dalam mencintai dan membenci orang lain, tetapi dia akan bersikap netral,obyektif, adil dan realities dalm bersikap terhadap orang yang tidak disukainya.Dalam mengambil sikap tersebut dia senantiasa mnggunakan akal, bersandar pada agama, kepribadian dan akhlaknya, sehingga tidak ajkan memberikan kesaksian kecuali dengan kebenaran, tidak mengambil keputusan kecuali dengan adil.
Istri-isti Nabi saw menunjukkan sikap adil dan tidak berpihak sesama istri walaupun ada rasa cemburu , rasa bersaing dan kepekaan yang terdapat di antara mereka. Kita hanya bisa membayangkan berapa besar dan mulia sikap mereka terhadap orang yang dibenci itu. Dengan sikap dan prilaku mereka, mereka memberikan teladan paling tinggi bagi wanita muslimah mengenai eksistensi sama–sama menjadai makhluk yang menyerap semua kenbencian dengan menambah logika dan control terhadap rasa cemburu-bila ada- dengan memperkuat rasa keadilan, perlakuan yang baik dan rasa yang mampu menanggulangi sikap-siakp negative seperti itu. Jadi, wanita muslimah menjadi adil terhadap wanita yang tidak di sukainya, tanpa melihat kedekatan antara mereka, adil dalam menilai mereka dan bijaksana, rasional, serta taktis dalam memperlakukan mereka.
PALEMBANG, 1 April 2011
By. Putri Andayani
Anggota PIKR AL-FIAT
gede in tulisan nya! pengen baca, tapi nggak ke baca! syukron
BalasHapus